efek

Kamis, 05 Januari 2012

TERJADINYA TATA SURYA

TATA SURYA


PENGERTIAN TATA SURYA
            Tata surya dalam bahasa inggris ialah solar system, sedangkan definisi dari TATA SURYA itu sendiri adalah suatu susunan yang terdiri dari matahari sebagai pusatnya, dikelilingi oleh planet-planet serta semua benda angkasa lainnya yang masih dipengaruhi oleh            gravitasi           matahari.
            Dalam tata surya, matahari sebagai pusat penggerak planet-planet anggotanya dalam teori heliosentris. Planet-planet anggota tata surya adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Sumber:http://id.shvoong.com/exact-sciences/astronomy/2112628-pengertian-tata-surya/#ixzz1hkaL3CpT

PROSES TERJADINYA TATA SURYA
            Banyak hipotesis tentang asal usul tata surya yang telah dikemukakan para ahli, diantaranya :
                      HIPOTESIS NEBULA
            Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant (1724-1804). Kemudian pada tahun 1775, hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace. Oleh karena itu pada tahun 1796, hipotesis ini dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace.
            Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut NEBULA. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen, karena gaya grafitasi yang dimilikinya. Kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.
 
Gambar 3.2 Pembentukan tata surya menurut teori nebula (Sumber: Moh. Ma'mur Tanudidjaja, halaman 98)

                     HIPOTESIS PLANETISIMAL
          Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900.
          Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.

Gambar 3.3 Pembentukan tata surya menurut teori planetesimal

                     HIPOTESIS PASANG SURUT BINTANG
            Hiptesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hiptesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awal matahari.
            Hipotesis kondensasi, hipotesis ini dikemukakan oleh astrnom Belanda yang bernama  G.P.KUIPER (1905-1973). Pada tahun 1950,hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

Gambar 3.4 Pembentukan tata surya menurut teori pasang surut
(Sumber: Moh. Ma'mur Tanudidjaja, halaman 100)

                     HIPOTESIS BINTANG KEMBAR
          Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001). Pada tahun 1956, hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.  Dari sekian banyak teori yang paling mendekati kebenarannya adalah Teori Big Bang atau sering disebut sebagai ledakan besar yang terkendali. Bukti kebenaran Teori Big Bang adalah jagat raya dari tahun ke tahun semakin mengembang dan semakin luas.

Gambar 3.5 Pembentukan tata surya menurut teori bintang kembar
(Sumber: Moh. Ma'mur Tanudidjaja, halaman 98)
sumber: http://www.scribd.com/doc/17600445/Tata-Surya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar