efek

Jumat, 23 Mei 2014

REVIEW JURNAL SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS





Laporan perubahan kas / cash flow statement / laporan sumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaannya.
Laporan sumber dan penggunaan kas menggambarkan atau menunjukkan aliran atau gerakan kas, yaitu sumber-sumber penerimaan dan penggunaan kas dalam periode yang bersangkutan.
Tujuan Laporan Perubahan Kas :
1.     Menunjukkan perubahan kas selama satu periode.
2.    Mengidentifikasi sumber-sumber Kas selama satu periode.
3.    Mengidentifikasi penggunaan Kas selama satu periode
Penyusunan Laporan Sumber dan Penggunaan Kas
Dapat dilakukan dengan cara meringkas jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas (dilakukan oleh internal analisis) dan menganalisa perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan yang diperbandingkan antara dua periode (dilakukan oleh external analisis).


Transaksi yang tidak mempengaruhi kas:
1.     Adanya pengakuan atau pembebasan depresiasi, amortisasi dan deplesi terhadap aktiva tetap, intangible assets dan wasting assets.
2.    Pengakuan adanya kerugian piutang baik cadangan kerugian piutang maupun tidak dan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan sudah tidak dapat ditagih lagi.
3.    Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki dan penghentian dari penggunaan aktiva tetap karena aktiva yang bersangkutan telah habis disusut dan atau tidak dapat dipakai lagi
4.    Adanya pembayaran stock deviden (deviden dalam bentuk saham), adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba, dan adanya penilaian kembali (revluasi)terhadap aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
        Tujuan penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas adalah :
1.     Untuk mengetahui sumber kas yang diperoleh selama satu periode dan untuk para kas yang diterima  tersebut. Hal tersebut sangat penting bagi banker’s dan para kreditor jangka pendek, karena dengan menganalisa sumber dan penggunaan kas dapat diketahui kebijaksanaan manajement dalam mengelola sumber daya yang dana yang ada.
2.    Maka akan diketahui atau dapat diperkirakan sumber kas dimasa yang akan datang. Bila pada point satu dan point dua digabung maka kreditor dapat mengetahui jaminan serta kemampuan membayaryang dapat diberikan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Dalam menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan kas, dimana dana dalam artian kas memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
1.       Mendaftar pos-pos neraca yang diperbandingkan antara dua titik waktu tertentu dalam kolom pertama dan kedua.
2.    Mendaftar pos-pos laporan laba rugi dari tahun yang diperbandingkan (current year).
3.    Tentukan kenaikan dan penurunan yang terjadi pada pos-pos neraca, tunjukkan dalam kolom ”Perubahan” debit dan kredit. Kolom perubahan debit untuk mencatat adanya kenaikan aktiva, penurunan utang dan modal serta bertambahnya biaya serta berkurangnya penghasilan. Sedangkan kolom kredit untuk mencatat penurunan aktiva, kenaikan utang dan modal, bertambahnya penghasilan dan berkurangnya biaya.
4.    Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos neraca dan pos-pos laba rugi untuk menentukan adanya perubahan yang tidak mempengaruhi kas.
5.    Membuat jurnal penyesuaian dalam lembar kerja tersebut untuk menghilangkan akibat atau pengaruh transaksi nonkas yang sudah dicatat dalam periode tersebut.
6.    Memindahkan saldo atau perubahan setelah disesuaikan (kecuali perubahan kas) Ke dalam kolom “Kenaikan dan Penurunan Kas” atau “Sumber dan Penggunaan Kas”.
7.    Untuk penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas datanya diambil dari dua kolom.  
3.  Budget Kas (anggaran kas)
Budget Kas adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa pengeluaran kas, maupun yang berupa penerimaan kas.
Budget kas dibedakan dalam dua bagian, yaitu :
1.     Estimasi penerimaan-penerimaan kas yang berasal dari : hasil penjualan tunai, piutang yang berkumpul, penerimaan bunga devident, hasil penjualan aktiva tetap, dan penerimaan-penerimaan lain.
2.    Estimasi pengeluaran kas yang digunakan untuk : pembelian bahan mentah, pembayaran utang-utang, pembayaran upah buruh, pengeluaran untuk biaya penjualan, premi asuransi, pembelian aktiva tetap dan pengeluaran-pengeluaran lain.
Tujuan penyusunan anggaran kas bagi pimpinan perusahaan adalah untuk mengetahui :
1.     Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinya perusahaan.
2.    Besarnya dana beserta saat/kapan dana tersebut dibutuhkan untuk menutup defisit kas.
3.    Saat kapan kredit dibayar kembali.
Tahap penyusunan budget kas :
1.     Penyususun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasionil perusahaan (transaksinya adalah transaksi operasional).
2.    Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasinya perusahaan. Juga disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali (transaksinya adalah transaksi finansial).
3.    Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial dan budget kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaksi finansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.
Langkah langkah dalam sumber dana dalam artian kas terdiri atas :

Penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana dalam pengertian kas adalah :
membandingkan kedua neraca untuk menyusun perubahan neraca pada masing masing elemen
menyusun penggolongan dari unsur unsur  yang memperbesar kas dan golongan atau unsur unsur yang memperkecil kas
Mengelompokan unsur unsur dalam laporan rugi laba, terutama laba ditahan ke dalam golongan yang memperbesar kas dan memperkecil kas
mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut  ke dalam laporan sumber sumber dan penggunan dana.

Elemen elemen dari neraca yang nampak selalu diperhatikan adalah berdasarkan penggolongan sebagai berikut :
1.     Elemen elemen aktiva lancar selain kas
2.    Elemen elemen
3.    Elemen - elemen dari modal baik modal ssendiri maupun modal  asing
4.    Keuntungan perusahaan berasal dari operasi
Perubahan  dari masing masing elemen tersebut yang mempunyai efek membesar kas disebut sebagai sumber dana. Dengan demikian adanya sumber dana dapat ditandai dengan :
1.     berkurangnya aktiva lancar selain kas
2.    berkurangnya aktiva tetap
3.    bertambahnya hutang hutang
4.    bertambahnya modal
5.    adanya keuntungan dari operasi perusahaan
sebaliknya perubahan yang efeknya akan memperkecil kas merupakan penggunaan dana yang ditandai dengan :
1.     bertambahnya aktiva lancar selain kas
2.    bertambahnya aktiva tetap
3.    berkurangnya hutang
4.    berkurangnya modal
5.    pembayaran cash dividend
6.    adanya  kerugian.
SUMBER:

ANALISIS SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA



Laporan perubahan kas / cash flow statement / laporan sumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaannya.
Laporan sumber dan penggunaan kas menggambarkan atau menunjukkan aliran atau gerakan kas, yaitu sumber-sumber penerimaan dan penggunaan kas dalam periode yang bersangkutan.
Ø Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas

Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut, modal kerja meliputi seluruh aktiva lancar atau aktiva lancar dikurangi utang lancer.
Laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat di gunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow di masa yang akan datang. Sedangkan bagi para kreditor atau bank dengan laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.


Ø Sumber Kas

Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.
Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari  :
1.                 Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud (intangible assets), atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.
2.                Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan  dalam bentuk kas.
3.                Pengeluaran surat tanda bukti utang, baik jangka pendek (wesel) maupun utang jangka panjang (utang obligasi, utang hipotik, atau utang jangka panjang lain) serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas.
4.                Adanya penurunan atau berkurannya aktiva lancar selain kas yang diimbangi denagn penerimaan kas pembayaran, berkurangnya persediaan barang dagangan karena adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga (efek) karena ada penjualan dan sebagainya.
5.                Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen dari investasinya, sumbangan ataupun hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.
6.                Keuntunga dari operasi perusahaan, Apabila perusahaan memperoleh keuntungan neto dari operasinya berarti ada tambahan dana dari perusahaan yang bersangkutan.
Sumber pengeluaran kas dalam perusahaan, dapat berasal dari:
1.                 Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya
2.                Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengambilan kas perusahaan oleh pemilik perusahaan
3.                Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang
4.                Pembelian barang dagang secara tunai
5.                Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden, pajak, denda dan lainnya.


A . Analisis Gabungan PT. Indosat, Tbk dan PT. XL Axiata, Tbk

Tabel 1. Laporan sumber dan Penggunaan PT. Indosat, Tbk dan XL Axiata, Tbk


TAHUN
PT INDOSAT
PT XL AXIATA
2004
Rp     5, 296,761
Rp     7,336,104
2005
Rp    12,194,680
Rp     7,741,851
2006
Rp    11,935,728
Rp     9,603,270
2007
Rp    10,659,750
Rp     9,603,270
2008
Rp      9,251,865
Rp     5,083,788
 







Berdasarkan tabel 1 maka dapat disimpulkan bahwa laporan sumber dan penggunaan yang baik lebih cenderung ke PT. Indosat Tb, karena laporan sumber dan penggunaan yang dihasilkan lebih besar dari PT. XL Axiata Tbk. Hal ini berarti PT. Indosat Tbk mampu mengoperasikan kegiatan operasionalnya dengan baik. Untuk tahun 2006 dan 2008 laporan sumber dan penggunaan yang dihasilkan lebih besar PT. Xl Axiata Tbk dibandingkan dengan PT. Indosat Tbk hal ini dikarenakan pada tahun tersebut sumber dana yang dihasilkan dari pasiva lancar lebih besar dari sumber dana yang dihasilkan di aktiva lancar sehingga adanya peningkatan dana dan menghasilkan laporan sumber dan penggunaan yang lebih besar. sedangkan untuk tahun 2005, 2007 dan tahun 2008 hasil laporan sumber dan penggunaan dana yang dihasilkan lebih cenderung besar PT. Indosat dibandingkan dengan PT. XL Axiatanya.

B. Modal Kerja PT. Indosat Tbk dan PT. Xl Axiata Tbk
Tabel 2. Modal Kerja PT. Indosat Tbk dan PT. XL Axiata Tbk

TAHUN
PT INDOSAT
PT XL AXIATA
2004
Rp        (1,137,773)
Rp      (1,116,804)
2005
Rp        (   864,454)
Rp      (5,340,227)
2006
Rp      (   983,472)
Rp      (2,477,016)
2007
Rp      (5,928,495)
Rp      (4,001,605)
2008
Rp      (5,787,999)
Rp      (2,335,016)
  

Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa diantara kedua perusahaan di atas sama-sama menghasilkan modal kerja yang negatif. Dengan demikian bahwa perusahaan tidak mampu memenuhi kegiatan operasionalnya sehingga hasilnya tiap tahun minus. Jika kita lihat dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 modal kerja yang lebih baik yaitu terjadi pada PT. Indosat sedangkan modal kerja dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 masih lebih baik PT. XL Axiata. Modal kerja bisa minus berarti disini aktiva lancarnya lebih kecil dibandingkan dengan pasiva lancarnya oleh karena itu modal kerjanya pun minus.
Disini perusahaan harus lebih bisa meningkatkan kembali aktiva lancarnya agar bisa menutupi pasiva lancarnya, dengan adanya hasil yang minus berarti perusahaan masih kurang dalam tingkat likuiditasnya atau kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya kurang. Oleh karena itu perusahaan harus bisa meningkatkan kembali penjualannya dan juga menjual produk mereka secara tunai agar langsung adanya dana yang masuk dalam kas. Di lain itu perusahaan harus bisa mengurangi hutang hutangnya agar pasivanya mengalami penurunan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang ada, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1.Laporan sumber dan Penggunaan dan modal kerja PT. Indosat, Tbk saling berhubungan, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan dan penurunan yang terjadi setiap tahunnya, jika laporan sumber dan penggunaan mengalami kenaikan maka modal kerjanya pun mengalami kenaikan begitupun sebaliknya jika sumber dan penggunaan mengalami penurunan modal kerjanya pun mengalami penurunan. Sedangkan untuk PT. XL Axiata, Tbk cenderung tidak saling berhubungan terutama di tahun 2005 dan 2008, hal ini dikarenakan di tahun 2005 adanya sumber dana yang besar di pasiva lancarnya sehingga adanya penurunan modal kerja dari tahun 2004 ke tahun 2005 sedangkan laporan sumber dan penggunaan dananya mengalami kenaikan, untuk tahun 2008 adanya penggunaan dana yang besar di pasiva lancarnya sehinga modal kerjanya mengalami kenaikan dari tahun 2007 ke tahun 2008 sedangkan laporan sumber dan penggunaan dananya mengalami penurunan.
Namun jika di bandingkan PT. Indosat, Tbk dan PT. XL Axiata, Tbk dari segi angka maka lebih baik PT. Indosat, Tbk karena angka yang di hasilkan lebih besar, sedangkan jika di lihat dari segi kenaikan maka lebih baik PT. XL Axiata, Tbk karena adanya kenaikan dari tahun 2004 ke 2006 selebihnya mengalami penurunan sedangkan di PT. Indosat, T bk mengalami kenaikan dari tahun 2004 ke 2005 selebihnya mengalami penurunan, sehinga lebih lama PT. XL Axiata yang mengalami kenaikannya dibandingkan dengan PT. Indosat, Tbk.
2. PT. Indosat, Tbk dan PT XL Axiata, Tbk dalam mengelola modal kerjanya menggunakan strategi agresif yaitu mengandalkan sebagian aktiva tetapnya untuk membiayai hutang lancarnya sehingga modal kerja yang dihasilkan setiap tahun menghasilkan angka yang negatif. Tahun 2004, 2007 dan 2008 PT. Indosat, Tbk menghasilkan angka negatif yang tinggi dari PT. XL Axiata, Tbk sehingga pada tahun tersebut PT. Indosat, Tbk lebih agresif sedangkan untuk tahun 2005 dan 2006 lebih agresif PT. XL Axiata, Tbk karena pada tahun tersebut PT. XL Axiata, Tbk menghasilkan angka negatif yang lebih tinggi dibandingkan dengan PT. Indosat, Tbk.
3. Adanya hubungan antara Modal kerja dan Likuiditas baik bagi PT. Indosat, Tbk dan PT. XL Axiata, Tbk. Hal ini terlihat jika modal kerjannya mengalami kenaikan maka likuiditasnya pun mengalami kenaikan begitu pun sebaliknya jika modal kerjanya mengalami penurunan maka likuiditasnya pun mengalami penurunan.


Sumber: