Teknologi Sistem Informasi Yang Dipergunakan di PT. Bank Mandiri Tbk.
Teknologi
informasi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk dapat lebih kompetitif
dalam bidangnya . Teknologi informasi akan mendukung terciptanya suatu sistim
informasi yang di butuhkan oleh konsumen, sementara definisi dasar yang
membentuk sistem informasi itu sendiri adalah data, informasi dan sistem
informasi.
Perkembangan teknologi informasi di dunia tak dapat
dipisahkan dengan perkembangan teknologi komputer. Peningkatan kemampuan
komputer yang amat pesat dan dapat digambarkan sebagai suatu kuantum dalam
perkembangan teknologi, sangat membantu perkembangan teknologi informasi
Berikut ini penjabaran teknologi sistem informasi
yang dipergunakan di PT. Bank Mandiri Tbk.
a) Kategori
Sistem Informasi Managemen
yang digunakan Bank Mandiri.
Kategori Sistem Informasi Management dapat
dikelompokan menjadi 2 (dua) fungsi
yaitu sbb :
1)
Operation
Support System Function.
Jenis Sistem
Informasi Manajemen dari fungsi Operation Support System yang diterapkan
fungsi Transaction Processing System (TPS). Transaction
Processing System tersebut digunakan untuk memproses transaksi produk
perbankan seperti pinjaman (Loans), penyimpanan uang (deposit), trade finance serta jasa
perbankan lainnya.
2)
Management
Support System Function
Jenis Sistem
Informasi Manajemen dari fungsi Management
Support System yang diterapkan yaitu
Management Information System (MIS).
MIS digunakan dalam rangka menyediakan informasi yang diperlukan
bagi setiap level manajemen di Mandiri guna mendukung pengambilan keputusan.
Dalam
terminologi yang digunakan di bisnis perbankan pada umumnya, framework
dari Sistem Informasi Manajemen di Bank Mandiri dapat dikelompokan menjadi :
1. Core Banking System (CBS)
Core Banking
System merupakan suatu Host System
yang fungsinya ialah sebagai Customer Database Organizer, dimana
aplikasi tersebut berfungsi sebagai Grafic
User Interface (GUI) yang mendukung setiap transaksi perbankan yang
dilakukan. Data tersebut meliputi Customer Information File (CIF), Loans
& Deposit Transaction System, Trade
Finance System dan jasa-jasa perbankan lainnya.
2. Banking Delivery System (BDS)
Banking
Delivery System adalah
fasilitas delivery dimana nasabah bisa melakukan access terhadap
produk dan jasa bank. Contoh dari delivery system tersebut dibagi
menjadi (2) bagian yaitu :
A.
Self Service Terminal :
I.
ATM (Automated
Teller Machine).
II.
Call
Center (Phone Banking).
III.
Debit Card /
POS Terminal
IV.
Phone banking
V.
Cash Management
B. Non - Self Service Terminal
I. Branch Teller System.
3) Management Support
System
Management Support System adalah sistem yang dapat menyediakan
informasi/data/laporan perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan
pada setiap tingkatan manajemen. Sementara itu Management Support System
di PT. Bank Mandiri baru pada tahap information provider (Management
Information System) belum dapat menyediakan solusi secara langsung bagi
manajemen. Demikian pula, PT. Bank
Mandiri Tbk belum menyediakan Executive Information System yaitu sistem
informasi yang disajikan sedemikian rupa
(biasanya menggunakan mutimedia) bagi
para top executive.
Saat ini PT. Bank Mandiri. sedang
melakukan pengembangan Management Support
System secara outsourcing dengan
beberapa provider (vendor) untuk menyediakan solusi secara
langsung bagi jajaran manajemen.
Contoh dari Management Information
System yang diterapkan adalah sbb :
1) Financial Information System.
2) Asset &
Liabilities Management Information System.
3) Human Resources
Information System.
4) Fixed Asset
Information System.
Berikut ini disajikan framework dari Sitem informasi
Manajemen di PT. Bank Mandiri Tbk
SYSTEM & NETWORK MANAGEMENT
MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM
·
Financial Information
System.
·
H R Information
System .
·
Fixed Asset Information
System.
|
CORE BANKING SYSTEM
·
CIF (Customer Identification
File)
·
Loans Module.
·
Deposit Module.
·
Trade Finance.
·
GL System.
|
BANKING DELIVERY SYSTEM
·
Branch Teller.
·
ATM.
·
EFT/POS (Debit card).
·
Call Center.
·
Cash Management.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
a. Bagaimana Sistem Informasi yang ada digunakan di PT.
Bank Mandiri Tbk. untuk menunjang kegiatan operasional perbankan?
Peran Sistem
Informasi dalam mendukung Operasional Bisnis di PT. Bank Mandiri Tbk sangatlah
besar, terutama dalam mendukung kegiatan
operasional rutin di 1 Kantor Cabang Khusus, 324
Kantor Cabang, 140 Kantor Cabang Pembantu dan 4.250 Mandiri Unit
yang tersebar di seluruh Indonesia. Tanpa Teknologi Sistem Informasi,
kegiatan operasional PT. Bank Mandiri Tbk tidak mungkin dapat dijalankan.
Oleh karena itu peranan Teknologi Sistem Informasi dalam menjalankan
operasional jasa bank dinilai sangat vital bagi kelangsungan usaha. Kegiatan
utama operasional di Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Unit yaitu melayani dan memproses transaksi
nasabah yang meliputi :
1.
Transaksi
Pinjaman (Commercial Loans, Consumer
Loans, Goverment Loans and Consumer Loans).
2.
Transaksi
Tabungan ( Saving Transaction).
3.
Transaksi
Deposito (Time Deposit).
4.
Transakasi Giro
(Current Account Transaction).
5.
Transaksi Trade
Finance ( LC Exspor & Impor).
6.
Transaksi Transfer
dan Inkaso (Electronic Transaction).
7.
Transaksi
Pembayaran (Bill of payment).
8.
Transaksi jasa
bank lainnya.
b.
Bagaimana Sistem Informasi digunakan untuk pengambilan
keputusan manajerial organisasi.
Peran Sistem
Informasi Manajemen dalam menunjang pengambilan keputusan di PT. Bank Mandiri Tbk yaitu dengan menyediakan informasi atau data-data
perusahaan yang diperlukan. Informasi tersebut antara lain informasi tentang keragaan usaha bank dari mulai tingkat usaha terkecil yaitu
Kantor Unit, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Cabang sampai Kantor Pusat. Informasi keragaan bank
yang dapat disajikan oleh Sistem informasi Manajemen di Mandiri antara lain :
1.
Laporan
Liquiditas unit usaha :
a.
Laporan Cash
Ratio.
b. Laporan Giro Wajib Minimum.
c. Laporan Call Money Pasiva Neto terhadap total dana.
2.
Laporan Produktivitas usaha :
a.
Laporan Return
on Asset.
b. Laporan Return on Earning Asset.
c. Laporan
produktivitas pinjaman.
d. Laporan Non
Performing Loans.
e. Laporan rasio antara net interest margin
terhadap earning assets.
f. Laporan kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio).
3. Laporan Efisiensi
Bank :
a.
Laporan Cost
of Fund (COF).
b. Laporan Cost of Loanable Fund (COLF).
c. Laporan Overhead Cost (OHC).
4.
Financial
Information System yang mencakup
:
a. Capital Budgeting.
b. Financial
forecasting.
c. Financial Planning.
5.
Laporan Perkembangan Dana Pihak III
a.
Laporan Perkembangan
Tabungan.
b. Laporan Perkembangan
Giro.
c. Laporan Perkembangan Deposito.
Informasi yang
dapat dihasilkan oleh SIM di Mandiri
berkaitan dengan nasabah, produk , SDM dan Fixed Asset antara lain :
a.
Laporan Profitabilitas
per nasabah , melihat profitability yang diberikan oleh nasabah korporasi yang
diperoleh dari simpanan dan pinjamannya.
b.
Laporan Product
Profitablity, laporan profitablitas per produk baik produk pinjaman maupun
produk simpanan.
c.
Laporan
Keragaan SDM Mandiri dari mulai yang teller, customer service,
account offcier, operation manager, Branch manager, Funding dan Lending Manager per Kantor
Wilayah. Informasi SDM yang disajikan oleh Sistem Informasi
Manajemen sangat berguna dalam rangka pengambilan keputusan baik untuk
pembinaan karier, keperluan training, promosi jabatan, penempatan tenaga,
perencanaan SDM, dan bahkan untuk
keperluan rekrutmen pegawai. Dalam pelaksanaannya sistem tersebut di organisir
oleh aplikasi yang bernama SAP.
d.
Laporan Keragaan Fixed
Asset Bank yang beada dari mulai
tingkat usaha terkecil seperti kantor
Unit, Kantor Cabang sampai Kantor Wilayah.. Informasi detil mengenai fixed
asset Mandiri yang disajikan oleh Sistem Informasi Manajemen sangat berguna
dalam rangka pengambilan keputusan manajerial, baik untuk pengembangan usaha
atau pun untuk efisiensi aset .
2. Sebagai
lanjutan dari no 1, maka anda diminta untuk mengenali beberapa komponen yang
membentuk system informasi di unit kerja anda:
a) Smber daya
data yang tersedia dan dibutuhkan, dibagai dalam 2 (dua) aspek, yaitu
1. Financial Transaction Data, Misalnya, aplikasi Pengiriman Uang (PU) :
Terdiri dari nomor rekening, jumlah uang,
keterangan atas transaksi.
2. Non-Financial Transcation Data, Misalnya,
aplikasi Pengiriman Uang (PU) :
Terdiri dari nama nasabah, nama penerima transfer,
nomor rekening nasabah, kode kirim dari
Bank pengirim, nomor rekening, tanggal pengiriman, pesan yang dikirimkan oleh
nasabah.
b.
Produk
informasi yang selama ini dihasilkan / dimanfaatkan adalah :
1.
Customer
(external)
i. Transaksi dan saldo yang tercatat dalam buku tabungan.
ii. Vocher (slip) yang di validasi pada saat penarikan/setoran
uang atau pemindah bukuan di teller
maupun di ATM.
iii. Salinan
rekening koran giro, tabungan atau
pinjaman nasabah.
iv.
Infomasi saldo
atau transaksi pada fasilitas phone Banking dan ATM.
2
Internal of bank
i. Daftar transaksi harian.
ii. Laporan posisi kas harian.
iii. Laporan Necara Harian.
iv. Laporan Neraca
dan Rugi Laba Bulanan.
v. Laporan
Keragaan Usaha Cabang bulanan.
c.
Siapa saja SDM yang terlibat, untuk peran apa ?
1. Hands on-end User, yaitu user yang
berinteraksi langsung dengan
Sistem:
i.
Teller.
ii.
Unit Pelayanan Nasabah (Customer service).
iii. Dana Jasa.
iv. Kepala Seksi (Supervisor).
v.
Asisten Manajer Operasional (AMO)
vi. Manager Operasional (MO)
vii. Administrasi Kredit (ADK).
viii. Manajer Pemasaran (MP).
ix. Asisten Manager Bisnis Mikro (AMBM).
x.
Manager Bussiness Micro (MBM).
2.
Indirect end
user, yaitu user
yang menggunakan laporan / informasi :
i.
Pemimpin
Cabang.
ii.
Marketing &
Lending Officer.
iii. Funding Officer.
iv. Account Officer.
v.
Internal Auditor..
3.
Manajemen
Pengguna, yang
bertanggung jawab atas kendali
Sistem :
i.
Internal Controller.
ii. Compliance Manager
iii. Inspektorat.
4. Manejemen
Senior, yang
bertanggung jawab atas strategi dan perencaaan serta evaluasi sistem :
i.
Business
Development Manager
ii. Budgeting & Planning Dev. Manager .
iii. IT Strategic Planner .
iv. Chief
Information Officer.
MATRIX KOMPONEN SISTEM INFORMASI PT. BANK MANDIRI Tbk.
|
SI Activity
|
Hardware
|
Network
|
Software
|
HR
|
Data
|
Prod. Info
|
|||
Machine
|
Media
|
Program
|
Procedure
|
Specialist
|
User
|
||||
Control
|
Workstation
|
Audio
signal on Workstation
Error
message
Text
On
workstation
|
Modem
Hub
Router
Leased-
Line
(LAN &
WAN
|
User ID
& Password
program
|
Transaction
Verification
Procedure.
|
Teller
Supervisor
Verifier
|
Trans.
Type
Account no
Amount
Customer
data
|
Exception
report.
Override
password
Report
Teller
limit
report
|
2.
Berikan Penjelasan
tentang E-Business yang anda ketahui dan berikan contoh penerapannya di
perusahaan!
E-BUSINESS
Saat ini dunia perdagangan tidak
lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut
dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan instan
sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut maka
kini muncul transaksi yang menggunakan media Internet untuk menghubungkan
antara produsen dan konsumen. Transaksi melalui Internet ini lebih dikenal
dengan nama e-commerce dan e-business.
E-business adalah penggunaan internet dan jaringan
serta teknologi informasi lainnya untuk mendukung e-commerce , komunikasi dan kerja sama perusahaan, dan
berbagai proses yang dijalankan melalui Web, baik dalam jaringan perusahaan
maupun dalam para pelanggan serta mitra bisnisnya. Sementara itu, e-commerce dapat diartikan sebagai segala bentuk
transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and
service) dengan menggunakan media
elektronik.
Dalam penggunaan sehari-hari, e-business tidak hanya menyangkut e-commerce saja. Dalam hal ini, e-commerce lebih merupakan sub bagian dari e-business, sementara e-business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan
bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran internet (e-marketing).
Sebagai bagian dari e-business,
e-commerce lebih berfokus pada
kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem
manajemen pengetahuan, e-commerce
mempunyai tujuan untuk menambah revenue dari perusahaan.
Sementara
itu, e-business berkaitan secara menyeluruh
dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic
purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan
order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama
dengan mitra bisnis. E-business
memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di
antaranya.
Seperti halnya pepatah yang
mengatakan “banyak jalan menuju Roma”, e-business merupakan salah satu
jalan yang dimaksud untuk menuju kepada “the creation of wealth” bagi sebuah perusahaan (harap diperhatikan
bahwa e-business bukanlah
merupakan tujuan, atau “Roma” yang dimaksud dalam pepatah terkait). Dengan kata
lain, cakupan atau spektrum e-business dapat sangat luas wilayahnya tergantung dari masing-masing orang
melihat definisi dari kata “bisnis” itu sendiri.
Untuk dapat menangkap dimensi
ruang lingkup pengertian e-business, cara yang kerap dipakai adalah dengan menggunakan prinsip 4W (What,
Who, Where, dan Why).
·
Dimensi WHAT
Banyak orang
mempertukarkan istilah e-business
dengan e-commerce. Secara
prinsip, pengertian e-business
jauh lebih luas dibandingkan dengan e-commerce; bahkan secara filosofis, e-commerce merupakan bagian dari e-business. Jika e-commerce hanya
memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara
elektronik/digital, e-business
memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk di dalamnya aktivitas relasi
antara dua entiti perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya,
kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya, pertukaran informasi
antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan lain sebagainya. Adanya
internet telah memungkinkan perusahaan untuk menjalin komunikasi langsung
maupun tidak langsung dengan berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar entiti
(pelanggan, mitra, pesaing, pemerintah, dsb.) yang ada di dunia maya; karena
sifat komunikasi tersebut merupakan bagian dari sebuah sistem bisnis, maka
dapat dimengerti luasnya pengertian dari e-business.
·
Dimensi WHO
Siapa
saja yang terlibat di dalam e-business? Seperti yang tersirat
dalam definisinya, semua pihak atau entiti yang melakukan interaksi dalam
sebuah sistem bisnis atau serangkaian proses bisnis (business process)
merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup e-business. Paling tidak ada tujuh (A sampai G)
klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan e-business, masing-masing: Agent, Business,
Consumer, Device, Employee, Family,
dan Government. Contohnya adalah
sebuah aplikasi tipe e-commerce
B-to-C yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan
dengan para pelanggannya (end consumersnya); atau tipe G-to-G yang menghubungkan dua buah negara untuk
permasalahan eksport dan import; atau D-to-D yang menghubungkan antara dua
peralatan canggih teknologi informasi seperti antara PDA dengan Handphone; atau
B-to-F yang menghubungkan sebuah perusahaan penjual barang-barang kebutuhan
rumah tangga dengan berbagai keluarga; dan lain sebagainya.
·
Dimensi WHERE
Tidak sedikit awam yang
mempertanyakan dimana sebenarnya kegiatan bisnis dapat dilakukan dalam e-business.
Jawabannya sangat singkat dan mudah, yaitu dimana saja, sejauh pihak yang
berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses
(access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa
dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan, maka di dalam e-business, interaksi dapat dilakukan melalui berbagai
kanal akses. Di rumah, seorang Ibu dapat menggunakan telepon atau webTV untuk
berkomunikasi dengan perusahaan penjual produk atau jasa; di kantor, seorang
karyawan dapat menggunakan perlengkapan komputer atau fax; di mobil, seorang
mahasiswa dapat menggunakan handphone atau PDA-nya; di lokasi keramaian seperti
mall, toko-toko, atau pasar, masyarakat dapat memanfaatkan ATM, Warnet, atau
Kios-Kios Telekomunikasi (Wartel) untuk melakukan hal yang sama. Dengan kata
lain, istilah dimana saja untuk melakukan hubungan dengan siapa saja bukanlah
sekedar semboyan yang muluk, tetapi telah menjadi kenyataan di dalam
implementasi e-business.
·
Dimensi WHY
Pertanyaan terakhir yang kerap menghantui para pelaku bisnis
tradisional adalah mengapa para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat untuk
mengimplementasikan e-business sesegera mungkin sebagai model bisnis di
masa mendatang. Penerapan konsep e-business secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya
komponen biaya tinggi yanga dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru
memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya
(revenue generation) secara langsung maupun tidak langsung. Dengan
mengimplementasikan e-business,
perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini
belum pernah ditawarkan kepada masyarakat. Disamping itu, terbukti telah banyak
perusahaan yang melakukan transformasi bisnis (perubahan bisnis inti) setelah
melihat besarnya peluang bisnis baru di dalam menerapkan konsep e-business. Yang tidak kalah menariknya adalah, bahwa
dengan menerapkan konsep jejaring (internetworking), sebuah perusahaan berskala
kecil dan menengah dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan raksasa
untuk menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan. Dan tidak jarang
pula teradapat sebuah perusahaan berskala kecil (dilihat dari jumlah
karyawannya) yang pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah maupun besar
karena strategi efektif mereka dalam menerapkan e-business.
PENERAPAN E-BUSINESS DI
PERUSAHAAN
PT. Indonesia AirAsia merupakan kerjasama gabungan dengan maskapai berbiaya rendah yang
terkemuka Asia Tenggara, AirAsia Berhad yang memiliki 49% sahamnya. Indonesia
Air Asia diluncurkan kembali pada tanggal 8 Desember 2004 sebagai maskapai
penerbangan berbiaya rendah dan mengusung konsep yang sama dengan Grup AirAsia.
Harga AirAsia selalu lebih rendah dibandingkan maskapai lainnya. Layanan jasa
seperti ini sangat cocok bagi penumpang yang hanya ingin terbang tanpa embel
embel makanan, tanpa layanan airport lounge, tanpa mengikuti program loyalty
frequent flyer miles. Semua ini lebih baik di tukar dengan harga kursi yang 80%
jauh lebih murah dibandingkan dengan mengikutsertakan layanan layanan
tersebut.
Tidak memberikan makanan atau minuman. Namun AirAsia mempunyai 'Snack
Attack', yang menyajikan berbagai macam pilihan lezat untuk makanan dan minuman
dengan harga yang terjangkau dan hanya untuk para tamu AirAsia. Tamu dapat
membelinya di dalam pesawat.
Frekuensi terbang AirAsia yang tinggi bertujuan untuk kenyamanan para
tamu. Maskapai ini mempraktekkan pola 25 menit untuk tinggal landas, dimana
merupakan yang paling cepat di asia, sehingga menghasilkan utilisasi pesawat
yang tinggi, biaya makin rendah dan produktivitas staff / maskapai yang makin
meningkat.
Air Asia berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang nyaman untuk
membuat perjalanan lebih mudah. Tamu dapat melakukan pembelian dengan
kenyamanan berikut :
Ø Call Center (Pusat Layanan Telepon) - Berdiri pada bulan februari 2004, Call
Center AirAsia berlokasi di Halim Perdana Kusuma dengan 60 layanan sambungan
telepon untuk kenyamanan para tamu dalam membeli penerbangan.
Ø Terbang tanpa tiket - Diluncurkan pada tanggal
18 April 2002, konsep ini melengkapi layanan pembelian dari Internet booking
AirAsia dan layanan Call Center dengan menyediakan alternatif murah biaya dari
tiket cetak asli. Tamu tidak lagi perlu repot repot untuk mengambil tiket.
Ø Pembelian lewat
Internet - sebagai
maskapai pertama yang memperkenalkan layanan ini di Asia, AirAsia menawarkan
cara baru yang nyaman dalam membeli kursi AirAsia melalui website www.airasia.com.Tidak perlu telepon, tidak
perlu antri. www.airasia.com di luncurkan
pada tanggal 10 Mei 2002, dan sekarang tersedia dalam 6 bahasa - English,
Bahasa Malaysia, Mandarin, Thai dan Bahasa Indonesia.
Ø Reservasi dan
kantor penjualan - Tersedia di
bandara dan di kota untuk kenyamanan bagi tamu yang ingin datang langsung.
Ø Travel agent
resmi - AirAsia juga
memperkenalkan layanan online B2B kepada travel agent. Fitur berbasis internet
dengan informasi ketersediaan kursi secara real time yang pertama di Asia.
Travel agent dapat melakukan pembayaran secara virtual melalui kartu kredit.
Ø Layanan
pelanggan untuk lebih baik - AirAsia secara
terus menerus mencari cara untuk melayani lebih baik dan memberikan penghematan
Penerapan E-Business di PT Indonesia Air Asia
Berdasarkan
profil perusahaan, dapat diketahui bahwa AirAsia telah menerapkan e-bussines
dalam kegiatan operasional perusahaannya, yaitu dengan menerapkan e-commerce
dalam penjualan tiketnya. Pelanggan
dapat membeli tiket airasia melalui website www.airasia.com.
Selain itu AirAsia juga memperkenalkan
layanan online B2B kepada travel agent. Fitur berbasis internet dengan
informasi ketersediaan kursi secara real time yang pertama di Asia. Travel
agent dapat melakukan pembayaran secara virtual melalui kartu kredit.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar